www.flickr.com
More photos or video tagged with christian photography on Flickr

Laman

Sabtu, 08 Mei 2010

Penyesalan

Penyesalan

Markus 14:29-31
Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lainnya pun berkata demikian juga.


Lukas 22:54-62
Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. ia digiring ke rumah Imam Besar. Dan Petrus mengikut dari jauh. Di tengah-tengah halaman rumah itu orang memasang api dan mereka duduk mengelilinginya. Petrus juga duduk di tengah-tengah mereka. Seorang hamba perempuan melihat dia duduk dekat api; ia mengamat-amati lalu berkata: "Juga orang ini bersama-sama dengan Dia." Tetapi Petrus menyangkal, katanya: "Bukan, aku tidak kenal Dia!"

Tidak berapa lama kemudian seorang lain melihat dia lalu berkata: "Engkau juga seorang dari mereka!" Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak!"

Dan kira-kira sejam kemudian seorang lain berkata dengan tegas: "Sungguh, orang ini juga bersama-sama dengan Dia, sebab ia juga seorang Galilea." Tetapi Petrus berkata: "Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan." 

Seketika itu, sementara ia berkata, berkokoklah ayam. Lalu  berpalinglah Tuhan memandang Petrus, Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku." Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya,


Petrus melakukan kesalahan yang amat memalukan. Belum selang satu hari ia berjanji untuk setia sampai mati kepada Yesus dan pada hari yang sama ia menyangkal Yesus bahkan sampai tiga kali. Sebelumnya ia dengan bersungguh-sungguh berjanji untuk setia, dan sekarang ia menyangkal-Nya.

Petrus merasa bersalah. Apalagi penyangkalannya langsung diketahui oleh Yesus. Di dalam hatinya pasti berkecamuk dengan berbagai perasaan penyesalan. rasa bersalah, rasa berdosa, rasa malu yang luar biasa, rasa tidak layak.

Kita semua pernah berbuat salah. Mungkin kita juga pernah merasakan apa yang dirasakan oleh Petrus Ada peristiwa di dalam hidup kita yang membuat kitamerasa tidak layak, malu luar biasa, merasa berdosa. Ketika kita mengalami rasa penyesalan yang sedemikian hebat seperti itu, apa yang seharusnya kita lakukan?

Rasa penyesalan bisa membawa kepada 2 kemungkinan. Di Alkitab kita melihat 2 murid yang melakukan kesalahan besar. Petrus yang menyangkal Yesus dan Yudas yang mengkhianati Yesus. Yudas menjual Yesus kepada para imam-imam kepala dan tua-tua dengan upah 30 uang perak. Dua-duanya melakukan kesalahan besar. Kedua-duanya menyesal. Yudas menyesal karena ternyata Yesus dijatuhi hukuman mati.Ia merasa berdosa dan mengembalikan uang perak itu dan menggantung diri (Matius 27:3-10).Sebuah keputusan yang tragis.


Kalau tidak tepat menangani rasa penyesalan, kita juga bisa mengalami akhir yang sama. Oleh sebab itu, kita perlu belajar bagaimana seharusnya menangani penyesalan kita.

1. Pertama kita harus ingat bahwa semua orang pernah berbuat salah. Tetapi yang paling penting untuk diingat adalah bahwa Tuhan berkuasa untuk memulihkan.


Anda mungkin telah melakukan dosa yang sangat besar, tetapi percayalah bahwa kalau kita mengaku dosa kita, Allah pasti mengampuni dosa kita (1 Yoh 1:9). Allah sanggup memulihkan orang yang berdosa dan kemudian menyesali dosanya. Daud, seorang hamba Tuhan, yang membunuh dan merebut istri orang lain, juga diampuni oleh Allah. Abraham yang "menjual" istrinya sendiri demi keselamatan dirinya, juga diampuhni oleh Tuhan. Saya percaya, seandainya Yudas juga menyesal dan meminta pengampunan, pastilah Allah akan mengampuninya.

2. Ucapkan selamat tinggal pada penyesalanmu, karena Tuhan sudah mengampuni diri kita maka kita sendiri juga harus mengampuni diri kita sendiri.

Rasa bersalah bisa dimanfaatkan Iblis untuk terus-menerus menuduh kita, agar kita merasa tidak layak untuk datang memohon pengampunan dan dipulihkan. Tetapi percayalah bahwa ketika kita sudah mengakui dosa-dosa kita, Allah dengan darah Putera-Nya sanggup untuk membasuh tuntas dosa-dosa kita dan memulihkan kita.

Allah sanggup memulihkan kita dan tidak akan mengingat-ingat dosa kita. Rasa penyesalan bisa membuat kita undur dari pelayanan. Seperti Petrus, ia merasa tidak layak dan mau mengundurkan diri dari pelayanan.Dalam Yohanes 21:1-14 kita melihat bagaimana Petrus mau kembali kepada profesiniya yang lama, yakni menjala ikan, karena merasa sudah putus asa karena rasa dosa dan penyesalannya.

Tetapi lihat apa yang dilakukan Yesus? Yesus datang kepada mereka. Ia tidak menyebut-nyebut kesalahan Petrus dan murid-murid lain yang ikut-ikutan dengan Petrus untuk mundur dari pelayanan. Yesus memulihkan mereka. Sesudah menjala ikan dalam waktu yang lama dan tidak mendapatkan apa-apa, merekaberhasil diulihkan Yesus dan akhirnya bisa mendapatkan banyak sekali ikan.

Yesus sanggup memulihkan keadaan kita, kalau kita menyesali dosa kita dan menaruh harapan dan kepercayaan kita kepada Tuhan.

Dan yang lebih dahsyat lagi, Yesus memulihkan pelayanan mereka. Petrus diangkat sebagai gembala atas domba-domba-Nya dan menjadi penjala manusia setelah ia menunjukkan kesungguhan hatinya dan kasihnya kepada Yesus (Yesus menanyai Petrus apakah ia mengasihi-Nya sampai 3 kali) (Yohanes 21:15-19).

3. Allah sanggup menjadikan segala sesuatu baru

Wahyu 21:4-5 Dan ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebabs egala sesuatu yang lama itu telah berlalu. Ia yang duiduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah! Aku menjadikan segala sesuatu baru!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar